PERUBAHAN IKLIM BAGI KEHIDUPAN TERUMBU KARANG (SUATU TINJAUAN EKOLOGIS)
Abstract
Keberadaan terumbu karang di dunia saat ini telah mengalami ancaman yang cukup serius terutama adanya aktivitas manusia yang berlebihan, antara lain mengakibatkan efek gas rumah kaca, sehingga tahun 2065, kadar karbon monoksida di atmosfir diperkirakan mempengaruhi perubahan iklim dunia.
Secara alami kerusakan terumbu karang juga dapat disebabkan oleh badai topan, gempa bumi, tsunami, peristiwa pemutihan karang akibat suhu permukaan air yang diatas normal, dan melimpahnya bintang laut berduri. Selain itu, faktor fisika dan kimia lain juga berpengaruh terhadap kelimpahan dan distribusi terumbu karang seperti cahaya matahari (intensitas/penetrasi cahaya), suhu, cuaca, pemanasan global, salinitas dan nutrien. Selain itu pendinginan suhu air, peningkatan kekeruhan dan curah hujan yang tinggi juga berpengaruh terhadap kehidupan terumbu karang.
Peningkatan kandungan CO2 atmosfir juga akan berdampak pada peningkatan kandungan CO2 akan menyebabkan menurunnya klasifikasi terumbu karang. Sehingga terumbu karang (reef) akan hilang karena laju pembentukkannya lebih rendah dari laju kerusakan alami.
Emisi global dari gas rumah kaca meningkatkan kosentrasi karbon dioksida di atmosfir dan di lautan ke tingkat yang akhirnya mengurangi kemampuan terumbu karang untuk tumbuh dengan proses pengapuran normal. Tingginya kosentrasi karbon dioksida juga dapat meningkatkan keasaman air, yang berakibat pada penurunan tingkat pengapuran.