Model Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Waduk Cacaban dengan Pendekatan Sistem Dinamik

  • Ir. Suyono, M.Pi.

Abstract

Penurunan kualitas sumberdaya waduk Cacaban di Kabupaten Tegal, baik dari
aspek ekologis perairan maupun daya dukungnya untuk menopang pemanfaatan
waduk bagi peningkatan keejahteraan masyarakat di sekitar waduk pada saat ini
semakin dirasakan. Kerusakan Daerah Aliran ungai (DAS) Waduk Cacaban
Kabupaten Tegal cukup mengkhawatirkan, pemanfaatan kawasan waduk oleh
penduduk sekitar yang belum memperhatikan kesimbangan lingkungan menjadi
penyebab utama penurunan fungsi waduk, tingkat sedimentasi yang tinggi dan
penyusutan volume air waduk pada saat musim kemarau juga menjadi salah satu
pendorong penurunan kualitas waduk. Penanganan pengelolaan oleh Pemerintah
daerah yang belum melibatkan masyarakat pengguna kawasan waduk menyebabkan
hasil yang dicapai belum optimal.
Penelitian dimulai dari exploratory yang digunakan untuk mengetahui lebih
jauh tentang lokasi/wilayah Waduk Cacaban Kabupaten Tegal, disamping kebutuhan
masyarakat di tingkat basis (komunitas). topical, digunakan untuk menggali informasi
tertentu secara lebih mendalam untuk penyusunan model . Project and Management,
digunakan untuk merencanakan dan menjalankan program bersama dengan
masyarakat. Evaluation and Monitoring, digunakan untuk mengevaluasi dan
memonitor perkembangan program..
Parameter fisika,kimia dan biologi perairan Waduk Cacaban masuk dalam
kisaran layak untuk kegiatan budidaya perikanan air tawar. Parameter Biologi Tingkat
Kesuburan/ Pencemaran IS = +1,60 dan ITS = + 0,70 ; Beta Meso – Oligo
Saprobik yang berarti dalam kondisi tidak tercemar sampai tercemar ringan - sedang
). Untuk memperoleh produksi budidaya lestari dengan mengedepankan kearifan lokal
agar aktivitas perikanan tangkap terus bertahan dan meningkat maka produksi
budidaya perikanan karamba jaring apung di Waduk Cacaban diharapkan tidak
melebihi 90 ton per musim tanam atau 180 ton/tahun.
Pemanfaatan ruang waduk secara optimal dan berkelanjutan memerlukan
perencanaan, kebijakan, zonasi yang jelas dan proporsional dengan memperhatikan
keseluruhan kebutuhan pemangku kepentingan terkait serta menjaga sumberdaya
alam penyangganya
Section
Articles