KAJIAN KUALITAS AIR BADAN PERAIRAN STRATEGIS KOTA TEGAL SEBAGAI KOTA METROPOLIS

  • Suyono Suyono Universitas Pancasakti Tegal

Abstract

Pembangunan secara fisik di Kota Tegal sebagai kota yang sedang tumbuh menjadi kota metropolis dimungkinkan mengakibatkan dampak negatif yang menjurus kepada degradasi lingkungan khususnya terbuangnya limbah ke badan perairan umum yang strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air secara fisika, kimia, dan biologi dari badan perairan yang menerima buangan limbah dari kegiatan industri, hotel, mall, rumah sakit, terminal bus, pelabuhan, Pertamina, dan pemukiman di Kota Tegal serta dampaknya terhadap kemungkinan penggunaannya sebagai air minum/rumah tangga dan perikanan. Penelitian dilakukan dengan metode survai dan dilaksanakan pada bulan September 2009. Tempat pengambilan sampel meliputi: sungai Ketiwon (limbah pertanian, home industri, dan pemukiman padat penduduk), saluran air di Kejambon dekat R S Kardinah (limbah rumah sakit) Kaligung Lama/ Kolam Pelabuhan Niaga (industri, niaga, Pertamina dan Pelabuhan Niaga): saluran air di sekitar Hotel Bahari Inn/Plaza Hotel (limbah aktivitas perhotelan), sungai Kemiri dekat Terminal Bus Kota Tegal (limbah terminal bus, peternakan, dan pemukiman padat penduduk), dan sungai Kaligangsa Wetan (limbah aktivitas pertanian, peternakan dan perumahan padat penduduk). Pengamatan berjumlah 4 (empat) titik di setiap sungai/stasiun dengan ulangan sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukan kondisi kualitas fisika dan kimia air di badan perairan strategis di Kota Tegal yang dijadikan sampel penelitin memilki kandungan nitrat, nitrit, CO»-nya realtif cukup tinggi melebihi batas maksimum baku mutu air. F5S yang cukup tinggi di peroleh di kolam Pelabuhan Niaga. Parameter biologi untuk keperluan bidang perikanan untuk Sungai Ketiwon, Kemiri dan Kaligangsa Wetan tidak tercemar sampai dengan tercemar sedang, Saluran air di Kejambon dekat RS Kardinah dan saluran air dekat Bahari Inn, Palza Hotel dan Rita Mall termasuk dalm kategori tercemar ringan, sedang dan mengarah ke tercemar berat, sedangkan perairan di kolam Pelabuhan Niaga masuk dalam kategori sudah tercenar ringan sampai berat. Beberapa parameter fisika-kimia air , khususnya nitrit, nitrat, CO2 dn khusus di Kolam Pelabuhan Niaga ditambah dengan CO2 menunjukan kurang layak untuk dijadikan air minum. Jika akan dipergunakan sebagai air minum perlu dilakukan treatment yang memadai. Dari parameter biologi dapat disimpulkan bahwa air dari Sungai Ketivon, Kemiri dan Kaligangsa Wetan serta saluran air di Kejambon dan di dekat Bahari Inn masih dapat dipergunakan sebagai air media budidaya perikanan, sedangkan air di Kolam Pelabuhan tidak layak untuk di pergunakan untuk hal yang sama.

Published
2010-04-04
Section
Articles