Strategi Pengelolaan Terpadu Waduk sebagai Kawasan Agrohidroekowisata Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

  • Tri Jaka Kartana
  • Dewi Apriyani
  • Budi Kurniawan

Abstract

Pemanfaatan lahan kawasan DTA waduk cacaban sebagian besar tidak sesuai dengan peruntukannya, bahkan digunakan untuk pertanian semusim dan kegiatan masyarakat lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan keruhnya kondisi perairan yang pada akhirnya menambah sedimentasi di dasar waduk. Pemanfaatn lahan sebagai kawasan lindung dan daerah penyangga di DTA untuk usaha pertanian semusim mengakibatkan dimusim hujan erosi yang terjadi lebih besar dari erosi yang ditoleransi sehingga berakibat butiran tanah masuk ke perairan mempertebal sedimentasi didasar waduk. Fungsi waduk cacaban sebagai penyedia air untuk pertanian teknis tidak maksimal karena volume berkurang dan penurunan kualitas air. Pemanfaatan lahan di kawasan waduk cacaban untuk bidang perkebunan banyak kegiatan masyarakat yang dapat menyebabkan kekeruhan perairan waduk, sehingga akan menambah sedimentasi waduk cacaban. Pemamfatan lahan sebagai perumahan di sekitar waduk dapat menyebabkan berkurangnya kualitas air waduk. Alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya dapat menyebabkan menurunnya kualitas fungsi waduk baik untuk pengairan maupun perikanan. Kegiatan perkebunan yang dapat menyebabkan bertambahnya potensi sedimen perlu adanya peraturan yang jelas, sehingga dapat mengurangi sedimentasi di kawasan waduk.

Kata kunci : Pengelolaan Waduk Cacaban, Agrohidroekowisata, Berwawasan lingkungan.

Section
Articles