Main Article Content

Abstract

Direct to garment adalah teknik sablon digital menggunakan printer, untuk mengaplikasikan teknik direct to garment (DTG) diperlukan adanya motif  yang akan dicetak. Motif merupakan desain yang dibuat dari bagian bentuk, berbagai macam garis atau elemen-elemen, yang dipengaruhui oleh bentuk-bentuk stilasi alam benda, dengan gaya dan ciri khas tersendiri. Penelitian ini merupakan studi tentang rancangan desain untuk kaos sablon DTG menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dan analisis matriks House of Quality (HoQ). Atribut desain kaos sablon dengan metode Quality Function Deployment difokuskan pada 8 tingkat kepentingan pengguna yaitu ergonomi yaitu :  (1) Unik,  (2 ) Sederhana, (3) Cerah, (4) Netral, (5) Cotton Combed, (6) Harga terjangkau, (7) Kata-kata, (8) Gambar. Berdasarkan bobot absolut kepentingan pelanggan, kepentingan pelanggan yang perlu di prioritaskan adalah dibuat dengan tampilan sederhana dengan kepentingan absolut sebesar 101. Motif menggunakan kata-kata dengan kepentingan absolut sebesar 80,6. Motif menggunakan gambar yang menarik dengan kepentingan absolut sebesar 63,1. Kenyamanan saat digunakan dengan kepentingan absolut 62,7. Menggunakan tinta sublim dengan kepentingan absolut sebesar 59,1. Komposisi warna dengan kepentingan absolut sebesar 58,8. Dibuat berbeda dengan sablon lain dengan kepentingan absolut sebesar 43,5. Dan yang terakhir adalah harga terjangkau untuk semua kalangan dengan kepentingan absolut sebesar 39,7. Dan untuk nilai pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan pengujian gosok basah, peningkatan hanya terjadi pada pencucian sabun yaitu terdapat peningkatan nilai kelunturan dari angka 4 (Baik) untuk sablon manual menjadi angka 4-5 (Baik) untuk sablon Direct to Garmen, artinya terjadi peningkatan 1 angka sehingga besarnya persentase peningkatan tahan luntur warna terhadap pencucian adalah 1/7 x 100% = 14,3% untuk sablon direct to garmen.

Keywords

Direct to garment Quality Function Deployment Desain

Article Details