Main Article Content
Abstract
Komposit dapat didefinisikan sebagai material yang terbentuk dari dua atau lebih material pembentuknya melalui pencampuran yang tidak homogen. Material komposit memiliki sifat mekanik, kekuatan jenis dan kekakuan jenis melebihi logam tanaman bambu memiliki kandungan serat yang tinggi dan ramah lingkungan karena dapat terurai secara alami. Polyester yang terbentuk dari resin dan katalis memiliki keunggulan mudah dibentuk dan tahan korosi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat bambu dan serbuk kayu jati komposit matrik polyester terhadap uji impak, uji kekerasan dan uji bending. Dengan variasi fraksi volume serat dan serbuk kayu 5%, 10%, 15% dengan ukuran panjang serat acak dan diameter serat 1mm dan menggunakan anyaman acak. Hasil pegujian impak pada fraksi volume 15% memiliki harga impak rata-rata yang tertinggi  yaitu 4 J/mm2, pada fraksi volume 15% memiliki angka kekerasan rata-rata tertinggi yaitu 49.1 kgf, dan pada fraksi volume 5% memiliki angka kekuatan bending rata-rata tertinggi 55,34 Mpa. Jadi pada fraksi volume 15% adalah variasi fraksi volume terbaik dan layak untuk diaplikasikan sebagai helm sederhana.
Kata kunci : komposit, serat bambu, serbuk kayu, matrik polyester
Article Details
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).