PENENTUAN PENGGANTIAN PIPA API KETEL UAP PG PANGKA SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIP DALAM PERAWATAN KOREKTIP UNTUK MEMINIMALKAN TOTAL BIAYA STOP OPERASIONAL GILING

Main Article Content

Suharjo .
Mustaqim .
M. Fajar Nurwildani

Abstract

PG Pangka merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri pertanian dengan hasil
utamanya berupa gula. Keberadaan Ketel Uap dalam industri gula sangatlah vital sebagai pemasok energi
uap baik untuk power  maupun proses produksi.  Program  perawatan korektif ketel uap  tidak  dapat
terlepas dari aturan  dan undang-undang  uap tahun 1930 yang didalamnya mengatur pemeriksaan ketel.
Penentuan penggantian pipa ketel ditentukan  oleh tim pemeriksa dari disnaker/PJK3 yang didasarkan
pada    pengalaman individu pemeriksa sehingga standart penggantian pipa ketel kurang jelas. disisi lain
kerusakan pipa ketel pada saat sedang dioperasikan akan berdampak pada stop total proses produksi.
Rumusan masalahnya adalah: Bagaimana cara penentuan penggantian pipa api ketel uap yang ada dan
berapa biaya penggantian dan biaya stop operasional giling karena pipa bocor/oper ketel. Tujuan dari
penelitian ini Untuk dapat menentukan dasar penentuan penggantian suatu komponen ketel uap (Pipa
ketel) dan Dapat menghitung biaya penggantian komponen secara preventif dan biayanstop aktivitas
produksi (down time). Manfaat diharapkan  dapat  menghitung untuk sebuah rumusan dalam membuat
patokan yang mengkombinasikan antara praktek dengan teori yang ada guna  masukan dalam penentuan
penggantian pipa api ketel uap.Dalam penelitian ini, metode yang digunakan  adalah pengamatan
langsung, mendata dan mengukur komponen yang diganti, meneliti sebab/alasan pipa diganti   dengan
wawancara langsung pada 5 operator yang ikut menangani penggantian pipa, serta uji fisik (tarik)
terhadap kekuatan bahan pipa yang diganti. Hasil dari penelitian ini antara lain: Dalam penentuan
penggantian pipa harus melalui kriteria: ketebalan pipa minimal dari 2,3 mm, luasan korosif maksimal
20% dari luasan pipa dengan kedalaman korosif maksimal 28,1% untuk sebuah cacat korosif, pipa
terpasang harus tahan terhadap uji padat dengan air minimal 1,5 kali tekanan kerja ketel, bengkok dan
cacat lain tidak lebih dari 20 %. Biaya penggantian pada masa perawatan korektip sebagai tindakan
preventip lebih kecil daripada biaya stop operasional giling akibat dari oper ketel karena pipa bocor
dengan selisih sebesar Rp 124.584.628,-  atau setara dengan mengganti pipa pada masa perawatan
korektip sejumlah 91 batang pipa dengan harga tahun 2012
Kata kunci : Perawatan, preventif,  Ketebalan, korosif, tahan Hydrotest

Article Details

Section
Articles