Main Article Content

Abstract

Literasi lingkungan merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menafsirkan kondisi lingkungan, dari hasil pemahaman dan penafsiran tersebut maka individu tersebut dapat memutuskan tindakan yang tepat dalam mempertahankan, memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungan. Pandangan dalam memahami kondisi lingkungan dan karakter literasi lingkungan yang dimiliki setiap individu atau kelompok masyarakat tentu nya memiliki perbedaan. Dan perbedaan tersebut juga ada pada kelompok masyarakat adat Jalawastu dan masyarakat modern di Kota Tegal. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui profil literasi lingkungan yang dimiliki oleh masyarakat adat Jalawastu dan masyarakat modern di Kota Tegal.  Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan kuisoner literasi lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa literasi lingkungan yang dimiliki oleh masyarakat adat Jalawastu masuk dalam kategori baik karena aspek-aspek literasi lingkungan terpenuhi dan tercermin pada keseharian masyarakatnya. Dan pada masyarakat modern di Kota Tegal juga masuk dalam kategori masyarakat yang berliterasi lingkungan dengan baik karena aspek aspek literasi lingkungan dijawab dengan baik namun nilai karakter literasi lingkungan sedikit lebih rendah dibanding dengan masyarakat adat Jalawastu.

Keywords

Literasi lingkungan, Masyarakat adat Jalawastu, Masyarakat Kota Tegal

Article Details

References

  1. Anonim. 2011. Developing a framework for assesing environmental literacy: executive summary. Online. http://www.naaee.net/
  2. Ngafifi M. 2014. Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi Volume 2, Nomor 1.
  3. Rohana Sufia, Sumarmi, Ach. Amirudin . 2016. Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat Adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume1, Nomor 4 diunduh dari http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas.
  4. Salome Hallfreðsdóttir, Salome. (2011). Eco Schools – Are They Really Better?. Thesis: Lund University. Dalam http:// www.eco-schools.org/brochure_eco.
  5. Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Jurusan Pedidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
  6. Sumintarsih. 1993. Kearifan Traditional Masyarakat Pedesaan dalam Hubungannya Dengan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Dirjen Kebudayaan RI.
  7. Tilaar, H.A.R. 2002.Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani. Bandung: Remaja Rosdakarya
  8. Wijarnako, Beny. 2013. Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Tradisional Dalam Masyarakat Adat (Peranan Kepala Adat Dalam Mewariskan Aturan Adat Di Kampung Adat Dukuh Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat). Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Tasikmalaya. Jurnal Gea Volume 13 Nomor 2, Oktober 2013.
  9. Wijanarto. 2018. Harmoni Di Kaki Gunung Kumbang Ngasa, Komunitas Jalawastu Dan Jejak Sunda Di Kabupaten Brebes. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Aceh Anthropological Journal Volume 2 No.2 Edisi Oktober 2018.
  10. Wibowo, H. 1994. Sistem Pengetahuan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan. Yogyakarta: Dirjen Kebudayaan RI.