Main Article Content
Abstract
Oli bekas yang dihasilkan dari macam-macam aktifitas manusia yang salah satunya pada kegiatan otomotif atau bengkel kendaraan bermotor, aktifitas tersebut menjadi penyumbang limbah tumpahan atau oli bekas. Maka dari itu dalam penelitian ini oli bekas akan dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar untuk membakar sampah menggunakan tungku pembakaran. Penelitian ini menjelaskan perancangan dan membangun tungku pembakaran dengan bahan bakar oli bekas dan air dengan 3 ukuran nozzle yang berbeda yaitu nozzle 1 mm, 2 mm dan 3 mm. pada penelitian ini nozzle tersebut dibandingkan efektifitasnya dari nyala api, tinggi nyala api, tekanan, waktu yang diperlukan hingga suhu yang dihasilkan oleh masing-masing tungku dengan diameter nozzle yang berbeda. Hasil dari percobaan yang dilakukan terhadap nozzle berdiameter 1 mm memerlukan waktu rata-rata 7.14 menit untuk menghasilkan tekanan 1 bar dengan tinggi api 25 cm, suhu rata-rata T1 sebesar 103.5C, T2 sebesar 308.26. Diameter nozzle 2 mm memerlukan waktu 7.36 menit, menghasilkan tekanan 2.5 bar dengan tinggi api 45 cm, suhu rata-rata T1 sebesar 159.23C, T2 sebesar 284.23 dan nozzle berdiamter 3 mm memerlukan waktu 8.13 menit. tinggi api 15 cm menghasilkan tekanan sebesar 0.2 bar, rata-rata suhu T1 sebesar 86.3C, T2 sebesar 194.23C.
Keywords
Article Details
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).