Main Article Content

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik, efektivitas metode pembelajaran science storytelling berbasis kearifan lokal pantai Muarareja dan respon peserta didik terhadap metode science storytelling berbasis kearifan lokal pantai Muarareja. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimrntal dengan desain pretest-posttest yang tak ekuivalen desain. Populasi yang digunakan yaitu peserta didik kelas VII. Sampel penelitian ini yaitu kelas VII A sejumlah 32 peserta didik dan kelas VII C sejumlah 32 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan tes essay dan angket. Data dianalisis menggunakan uji independent sample t-test dan uji N-gain. Berdasarkan hasil analisis uji independent sample t-test diperoleh signifikansi 0,00 < 0,05 menunjukan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hasil analisis uji N-gain pada kelas eksperimen sebesar 57,62% termasuk dalam kategori cukup efektif. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode science storytelling berbasis kearifan lokal pantai Muarareja efektif digunakan dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Respon peserta didik terhadap metode science storytelling berbasis kearifan lokal pantai Muarareja termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Keywords

Science storytelling kearifan lokal kemampuan berpikir kritis

Article Details

References

  1. Sari, I. P., Widodo, A. T,. & Hayati, M. N. (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran STAD dengan Peta Konsep Materi Pencemaran air di SMP N 3 Slawi. Jurnal Pendidikan Cakrawala, 4(1), 52-63.
  2. Widiyanto, B. (2017). Penerapan Metode Filed Trip pada MK Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Meningkatkan Kepedulian Mahasiswa terhadap Permasalahan Sampah. Cakrawala: Jurnal Pendidikan, 11 (2), 159-169.
  3. Novi Ratna Dewi, Lailatul Maghfiroh, Septia Nurkhalisa, I. D. (2019). The Development Of Contextual-Based Science Digital Storytelling Teaching Materials T O Improve Students ’ Critical Thinking On Classification Theme. Journal Of Turkish Science Education, 16(3), 364–378.
  4. Sari, J. R., Kartimi., & Fitriah, E. (2015) Penerapan Pembelajaran Biologi Berbasis Sains Budaya Lokal Kesenian Sintren pada Konsep Spermatophyta untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMAN 1 Ciwaringin. Scientia Educatia: Jurnal Pendidikan sains, 5(1), 11-20.
  5. Suastra, I. W. (2010). Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Untuk Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains Dan Nilai Kearifan Lokal Di SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 43(2), 8–16.
  6. Susongko, P. (2016). Pengantar Metode Penelitian Pendidikan. Tegal : Universitas Pancasakti Tegal.
  7. Kartono, Hairida, & Bujang, G. (2010). Penelusuran Budaya dan Teknologi Lokal dalm Rangka Rekonstruksi dan Pengembangan Sains di Sekolah dasar. Jurnal Cakrawala Kependidikan,7(2), 76-88.
  8. Karim, N. 2015. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 92-104.
  9. Danaryanti, A., & Lestari, A. T. (2017). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Matematik Mengacu pada Watson-Glaser Critical Thingking Apprasial pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Banjarmasin Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 116-126.